Tentang

Aku..

Sihabul Milah, itu namaku yg tertulis di ijazah sekolah. Namun penulisannya seharusnya adalalah sYihabul milLah. Kurang “Y” dan “L”! Jika dieja dalam abjad Arab: syin-ha’-alif-ba’ alif-lam-mim-lam(tasydid)-ta’marbuthah. Mengenai hal ini bapakku hanya bilang, “wach…” 🙂 Orang biasa memanggilku “sihab”. Di Internet, biasanya pake nama “eshabe”.

Lahir pd Pebruari 1976 (klo ga’ salah! Mengenai hal ini bapakku hanya bilang, “wach….”) dengan bantuan dukun bayi, mbah si namanya. Aku ga’ tahu nama lengkapnya, yg aku tahu pasti bahwa semua adik-2-ku terlarir juga atas bantuan beliau. Hmm… ga’ terbayang jika itu terjadi pada anak-2-ku.

Adam…

Rumahku

Aku tinggal di sebuah rumah dlm perumahan kecil di Batam, Bina Ummah namanya. Lengkapnya Perumahan Bina Ummah B-15 Kibing – Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau. Bila sampeyan ke Batam mampir saja ke rumah 🙂

Kampung…

Aku terlahir di Kapas, Bojonegoro. Bojonegoro adalah kota kecil di Jawa Timur, letaknya di barat Surabaya. Lebih dekat lagi antara Lamongan dan Cepu, Nganjuk dan Tuban. Kehidupan masyarakatnya adalah agraris, hasil hutan industri berupa kayu jati dan tembakau dari sawah menjadi komoditas utama. Belakangan, pemerintah setempat lagi giat mempromosikan kerajinan dari kayu. Hm… Semoga berhasil!

Anak-Istriku

Menikah pada 20 April 2003 (Ahad 18 Sofar 1424H) dengan seorang gadis dari Metro, Lampung. Sapti Prasetyani namanya.
Pebruari 2004 (Jum’at 7 Muharrom 1425H) menjelang subuh anak pertamaku lahir, laki-2, 2000g. Eh… setahun kemudian,  April 2005 (Ahad 15 Robi’ul Awwal 1426H) siang bolong anak keduaku menemani kakaknya, perempuan, 3100g. Anak laki-2-ku aku beri nama Muhammad Ali W*b, semoga ia menjadi manusia yg berbudi luhur lagi dermawan. Anak perempuanku bernama Hasna Sak*a (dari Hasna’ Sakhiyyah), semoga ia menjadi menusia yang mempesona lagi dermawan.
Pd hari Selasa Kliwon, Tgl Pebruari 2008 atau 5 Shofar 1429H jam 6:05 WIB anak ke-3-ku lahir dg selamat di RSB Permata Hati Metro dg berat/panjang 3.5kg/50cm. Anak perempuanku ini kuberi nama Sausan San*a, semoga menjadi wanita yg penuh dg kemuliaan.

Keluarga Besar!

Aku lahir menduduki posisi ke 8 dari 10 bersaudara (walau hanya 9 yang sampai dewasa). Rumah selalu dipenuhi dg celoteh anak-2 bapak. Senda-gurau, ketawa (ga’ terbahak-2 lho…), pertengkaran, dll… Pokoknya bener-2 hidup dech. Jika lebaran tiba, rumah bapak dipenuhsesaki oleh saudara-2, jauh & dekat.

Susah senang telah kami jalani. Kami dulu pernah hidup serba kekurangan. Bapakku adalah pejuang pendidikan sejati. Urusan kemakmuran keluarga bukanlah prioritas beliau. Ibuku lah yang selalu mendukung beliau, termasuk dalam urusan ekonomi. Berbagai macam jenis usaha pernah ibu jalani: buat dan jual tahu (uich kerasnya kehidupan!), buat dan jual kerupuk, jual makanan kecil, dll. yg aku mingkin belum dengar semua. Terakhir ibuku jualan baju.

Terbayang tidak bagaimana ibuku mengurus anak-2-nya? Semua anak-2-nya minimal lulus SMU (kami ga’ ada yg SMA, tapi PGA atau MA) kecuali kakakku yang pertama.
Terbayang tisak bagaimana ibuku menyekolahkan anak-2-nya? Padahal perekonomian keluarga selalu sulit?
Hm… Ternyata tidak ada yg tidak mungkin jika kita mau berusaha!

Sekarang ini, akulah satu-2-nya yg menjadi saudara jauh (tempatnya)… Hm… Kangen rasanya!

Beberapa tahun lalu bapakku telah meninggal, semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan yg pernah bapak perbuat di masa hidupnya.

 

Powered by ScribeFire.